hitung kedip bintang
satu persatu
perlahan lenyap
dari bibir malam
di tebing yang sama
tempat ku bersila
menggores malam
dan sang bayu
menghalau tiap dari wujud ini
lucuti eksistensi
yang riuh dalam himpit senyap
sampai ketika malam kembali hadir
kembali ku pada tebing yang sama
bersama kedip gemintang
dan cahaya masa lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar